Secuil Memori tentang Pondok Pesantren Modern Daar el Falaah, Mandalawangi, Pandeglang, Banten

    Tahun 2010-2013 aku mondok di Pondok Pesantren Modern Daar el Falaah Mandalawangi Pandeglang. Orang-orang biasa nyebutnya "PMDF", atau "DF". Waktu itu aku cuma menyelesaikan pendidikan SMP aja, gak lanjut sampai lulus SMA.

        Dulu, sebelum lulus SD, aku ditawari mondok sama orang tua, dan aku gak nolak. Waktu itu ada beberapa pilihan, di DF (ada tetangga yang sekolah di situ), di Assa'adah Petir (diajak temen SD), dan Assyifa Subang (kalau gak salah namanaya itu, diajak temen SD juga). Tapi karena pertimbangan harga, jarak dari rumah, dan testimoni dari yang pernah mondok di ketiganya. Akhirnya pilihan jatuh ke DF.

       Inget banget, dulu, naik motor bertiga ke DF. Aku di depan, Ayah, dan Ibu. Waktu SD aku termasuk kecil, pendek, dan pecicilan gak bisa diem hehehe. Kalo sekarang mah deuh, sangat tumbuh dan berkembang wkwkwk. Aku inget, berhenti sholat zuhur di sebuah masjid, udah masuk daerah Pandeglang, tapi aku gak tahu itu daerahnya apa. Setelah itu, masih menempuh perjalanan, ke arah bukit gitu.

        DF ini ada dua pondoknya, yaitu putra dan putri. Lokasi keduanya agak jauh, ya harus naik ojek atau naik angkot dulu. Pondok putra lebih luas dari pondok putri, letaknya di daerah Pari, dekat Pasar Pari. Dan jadi pusat administrasi dan kegiatan besar. Misalnya untuk tempat penerimaan santri baru, Ujian Nasional (UN), pelepasan sebelum lomba, klinik kesehatan (lupa namanya), HT (haflatut takhrij), pelaksanaan PG (Panggung Gembira), dll.

        Sedangkan pondok putri ada di lembah gunung, sekitarnya persawahan, dan hawanya dingin banget. Meskipun gak seluas dan sebagus pondok putra, pondok putri ini justru tempat kegiatan pondok pertama kali. Dan di pondok putri ini ada rumah pendiri pondok, yang biasa kita sebut Mama Falah.

        Aku, ayah, dan ibu sampai di pondok putra. Lalu bayar pendaftaran dan isi formulir pendaftaran. Dan langsung tes tulis dan ngaji di situ dan hari itu. Buat aku yang udah pernah belajar bahasa Arab dan ngaji pas SD, tes tulis dan tes ngajinya gak terlalu sulit. Hehe. Bahkan, kata Ust. Sofyan yang waktu itu ngetes aku ngaji dan imla', nilaiku tertinggi di antara pendaftar lainnya. Alhamdulillah.

        Banyak banget cerita dan kenangan di DF ini. Dari gak betah jaman baru sehari-dua hari, gak betah karena temen, gak betah karena kakak kelas, dan lain-lain. Tapi aku selalu bertahan karena gak mau ngerepotin ayah dan ibu kalau aku pindah sekolah. Dan akhirnya aku bisa selesai SMP di DF, sayangnya gak dapet ijazah pondok. Karena ijazah pondok cuma dikasih untuk lulusan SMA.



Ini lapangan depan pondok. Kalau hari Jum'at, Sabtu, Minggu, biasanya rame parkir kendaraan orang tua yang jenguk anaknya.


Ini gerbangnya tentu. Kampus 1, a.k.a kampus Putri.


Di gambar ini ada motor biru,ya itu motor yang Ayah pake pas mudif (jenguk) aku sebelum perpulangan semester 1 kelas 2 SMP. Kan ceritanya tuh waktu itu janjian mau pulang sendiri (gak dijemput Ayah), naik angkutan umum sama temen yang rumahnya di Lebak Indah. Hehe


Yang kiri agak terpotong, itu masjid. Bangunan bertingkat yang ada tandon penguinnya, itu Gedung An-Nashr. Dulu aku tinggal di lantai satu gedung itu pas kelas 3. Lantai 2 isinya ruang kelas, perpustakaan, dan ruang komputer. Salah satu tempat favoritku kalau lagi bosan atau kesel dan pengen sendirian hehehe. 

Comments